PORTALMADRASAH.COM — Setelah sempat terjadi dinamika yang memicu perdebatan, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang akhirnya berhasil mencapai kesepakatan bersama dengan para guru honorer madrasah swasta. Melalui agenda klarifikasi dan dialog (tabayun) yang diselenggarakan di Aula Kantor Kemenag Pandeglang pada Senin (3/11/2025), kedua belah pihak memutuskan untuk mengakhiri perselisihan dan berkomitmen untuk mempererat kerja sama demi mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru madrasah.
Pertemuan tersebut, yang dipimpin oleh Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kemenag Pandeglang, H. Jamaludin, berfungsi sebagai platform untuk menjernihkan kesalahpahaman dan ajang silaturahmi antara perwakilan Kemenag dengan guru madrasah swasta se-Kabupaten Pandeglang. Dalam kesempatan itu, pihak Kemenag secara terbuka menyampaikan penyesalan atas komentar sebelumnya yang sempat menimbulkan gejolak di kalangan guru.
Fahru Rijal, Koordinator Nasional Aksi Guru Honorer Madrasah, menceritakan kembali kronologi perjuangan guru madrasah swasta yang telah berlangsung sejak tahun 2019. Ia menegaskan bahwa upaya mencapai kesejahteraan akan terus dilanjutkan. “Kami telah memaafkan dan berharap insiden ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua. Guru honorer madrasah saat ini bersemangat dalam berjuang, dan kami hanya membutuhkan dukungan moral dari Kemenag,” tegas Fahru Rijal.
Sementara itu, Rusli Umbara, Koordinator Lapangan Wilayah Pandeglang, menyampaikan penghargaan atas inisiatif Kemenag yang telah membuka ruang diskusi secara transparan.
“Kami memohon doa dan dukungan agar kami memiliki kekuatan untuk melanjutkan perjuangan ini. Semoga ketidaknyamanan ini segera pulih seiring upaya kami menuju status P3K,” ujarnya.
Dalam pernyataan sikap bersama, perwakilan guru madrasah menyatakan penerimaan terhadap klarifikasi dan permintaan maaf dari Kepala Kantor Kemenag Pandeglang. Mereka berjanji untuk menjaga relasi yang harmonis dan mendukung berbagai program serta kebijakan Kemenag di wilayah setempat.
“Kami menghargai sikap proaktif Kepala Kemenag yang telah meminta maaf dan mendukung aksi nasional guru madrasah. Kami berkomitmen untuk menjaga citra Kemenag dan membangun sinergi yang positif,” tambah Rusli.
Di pihak lain, Plh. Kepala Kemenag Pandeglang H. Jamaludin memastikan bahwa institusinya mendukung sepenuhnya perjuangan guru honorer madrasah swasta dalam menuntut hak dan kesejahteraan mereka.
“Silaturahmi ini adalah langkah krusial untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi. Kemenag akan selalu menyediakan ruang dialog bagi para guru madrasah demi kemajuan bersama,” pungkasnya.
Pertemuan klarifikasi ini diakhiri dengan doa bersama dan komitmen bersama untuk mempertahankan kerukunan, mengintensifkan sinergi, serta berjuang bahu-membahu demi kesejahteraan guru madrasah di Kabupaten Pandeglang.
Sebagai latar belakang, pemicu masalah ini adalah komentar Kepala Kemenag Pandeglang, Lukmanul Hakim, yang sebelumnya sempat menyebut aksi guru madrasah swasta di Jakarta pada 30 Oktober 2025 sebagai tindakan yang “merepotkan pemerintah”.

